Sabtu, 22 Desember 2012
NARUTO – YOU [songfic]
Song Fanfict –
YOU by Lafina
Characters : Sakura Haruno,
Naruto Uzumaki, Sasuke Uchiha (c) Masashi Kishimoto
Genre : Comfort/Hurt,
dll
Rated : T
Warning : Sakura Haruno
Point of View, Gaje, OOC, miss typo(s), EYD yang tidak sesuai, dll
Theme Song : YUI Yoshioka
- YOU
.
.
.
Zutto matteita no
Ienakatta Kedo
Tarinai hibi wo Sotto
Umeru you ni waratteta
Aku datang lagi ke
jembatan ini, jembatan yang dulu membuatku kehilangan orang yang kusukai. Dan
sekarang masih, dia belum kembali.
Aku selalu menunggunya
di sini, berharap dia akan cepat kembali. Berkumpul bersama kami lagi di
kelompok 7. Tidakkah dia merindukan kami? Merindukanku?
“Sakura!!” Sebuah
suara memanggilku, itu Naruto. Kulihat di kejauhan ia sedang berjalan mendekat
bersama dengan Sai.
“Hnng? Ada apa?”
Balasku seraya tersenyum.
“Lagi-lagi kau ke
sini ya.. Hm..” Naruto melihatku sedih.
“Ah, aku Cuma ingin
melihat pemandangan di sini.. hahaha.. Kalau kalian sendiri sedang apa?”
Jawabku seadanya dan langsung mengalihkan perhatian. Aku tidak mau melihat
Naruto—Sahabatku ini sedih
karena aku. Aku sudah terlalu banyak merepotkannya kan?
Sai melihatku
dengan tatapan anehnya. Mungkin di dalam pikirannya dia sedang mengatakan ‘Jadi
begini kalo seseorang tidak mau melihat orang yang dia sayangi sedih..’.
Pemikirannya benar-benar trasparan, menurutku. “Kami sedang latihan..” Kata Sai
kemudian.
“Oh, jadi kalian
sedang latihan apa? Butuh bantuanku?” Aku bertanya dengan cepat.
“Sebenarnya
begini.....”. Sai menjelaskan banyak hal padaku. Kulirik Naruto, wajahnya masih
belum mau tersenyum. Dia melihatku dengan tatapan sedih, lagi. Aku melihat ke
arahnya, dan tersenyum lebar.
Fureru dake de kowareta
Yubisaki kara hanarete
Kieta
Aku sedang duduk di
tepi tempat tidurnya. Kamarnya masih sama seperti dulu, saat dia pergi. Aku
selalu merawat kamar ini. Sehingga ketika nanti dia pulang, dia bisa langsung
beristirahat.
Aku memandangi foto
kami—kelompok 7 saat
kami masih bersama. Ada guru Kakashi yang sedang tersenyum. Aku, Naruto yang
cemberut, dan dia.
Aku merindukannya,
sangat merindukannya.
Ah, airmataku
menetes. Aku menangis lagi. Hampir tiap aku mengingatnya, aku tidak bisa
menahan airmataku agar tidak jatuh.
Rasanya sakit
sekali. Dengan mengalami hal ini saja, aku bisa hancur. Aku masih tidak bisa
menerima, kenapa aku harus berpisah dengannya. Hanya karena dia ingin membalas
dendam pada orang yang disebut kakaknya itu. Aku mengerti perasaannya, tapi aku
tidak ingin berpisah, apalagi kehilangan dia.
Sayonara
Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume wo mitai no
Konna ni kirei na akari tomoshitara
Utsumuite rarenai desho?
Aku sadar, aku
tidak bisa terus seperti ini. Mungkinkah ini saatnya mengatakan selamat
tinggal?
Tidak.
Aku tidak ingin
mengatakan kalimat itu. Itu menyakitkan.
Aku hanya ingin melanjutkan
hidupku. Melanjutkan mimpiku. Melihat mimpi yang indah. Kulihat foto tim 7
lagi. Aku memandanginya lama. Kau tidak bisa menundukkan kepalamu untuk kembali
kan?
Ah, mungkin saatnya
aku belajar menyukai Naruto. Bukankah dia juga menyukaiku sejak dulu? Aku
mengetahui itu dari sikapnya. Tapi mataku telah tertutup oleh sosok dia—orang yang telah
merebut hatiku.
Keesokan paginya,
aku kembali ke jembatan itu. Jembatan dimana aku gagal menghentikannya untuk
pergi.
Aku..gagal.
Hai ini begitu
mengiris hatiku. Aku gagal menghentikannya.
Aku telah gagal...
Kata-kata ini terus
terngiang di telingaku. Maafkan aku, aku tidak bisa menolongmu. Seandainya
bisa, aku akan melakukan apa saja untukmu.
“Kembalilah...” Aku
terisak di jembatan ini. Langit yang sejak pagi mendung seakan mengerti akan
perasaanku.
“Sakura...” Ah,
suara ini. Naruto! Sejak kapan dia ada di sini? Aku tidak menyadarinya. Aku
menangis di depannya. Maaf, Naruto.
“Jangan menangis
lagi.. Aku akan menyelamatkannya. Itu adalah janjiku seumur hidup!”
Aku diam.
Dia mengatakannya
lagi, Naruto...
Aku langsung
memeluknya, menangis sepuasnya dalam dekapan lelaki beriris aqua ini.
Motto shiritai koto
Ikutsu mo aruno
Nakushita wake janai
Moto no basho he modoru dake
Aku ingin lebih
mengetahui banyak hal. Tentang teman-temanku.naruto, Sai, Guru Kakashi, Ketua
Yamato, dan yang lainnya. Bukankah mereka orang yang kuat. Mereka masih bisa
tersenyum dan bergembira bersama. Kenapa aku tidak melakukannya juga? Ini
menyenangkan bukan?
“Sakura! Maaf
membuatmu menunggu lama.. Hehe, aku harus menolong nenek-nenek yang ingin
menyeberang jalan dulu.” Sambut Naruto ketika ia datang dengan cengiran khasnya.
“Tidak usah membuat
alasan! Kau benar-benar mirip guru Kakashi tau..” Balasku.
“Eh iyakah?
Bukannya itu artinya aku ninja yang hebat?” Naruto tersenyum ke arahku. Aku
baru menyadari kalau sebenarnya ia bertambah dewasa.
“Iya, kau memang
ninja yang hebat..” Aku membalas senyumnya.
Naruto diam, dan
kembali tersenyum khas seperti biasa.
Hari ini aku ada
kencan dengan Naruto, berjanji bertemu di depan toko ramen Ichiraku. Kami akan
pergi berjalan-jalan ke desa sebelah. Melakukan banyak hal bersama, bergembira.
Dan aku akan kembali ke diriku yang dulu, menjadi Sakura yang ceria dan
bersemangat.
Chigau hito wo aishita
Wakaru you no ki ga shite
Naita
“Sakura! Sakura!”
Naruto membangunkan lamunanku.
“Iya?” Jawabku.
“Jadi kau mau minum
apa?” Tanyanya.
Ah benar. Aku
sedang kencan. Kenapa aku malah membayangkan diriku yang dulu, yang begitu
mencintainya.
“Aku mau jus
stroberi.”
“Oh, baiklah. Aku
akan segera membelikannya. Tunggu di sini sebentar ya.aku akan segera kembali.”
Kata Naruto langsung berlari ke arah toko yang menjual berbagai jenis jus.
Aku menunggu Naruto
dengan tenang di kursi yang terletak tidak jauh dari toko itu. Langit sedang
cerah rupanya. Burung-burung beterbangan dengan bebasnya.
Aku mulai mencoba
menyukai Naruto. Aku tidak ingin menyusahkannya lagi. Aku sudah terlalu sering
mengecewakannya. Aku akan melupakan dia.
Ah, kenapa aku
menangis lagi...
“Sakura! Ini
minumannya!” Seru Naruto dari kejauhan. Aku buru-buru menghapus airmataku. Aku
harap Naruto tidak melihatnya.
“Eh? Sudah?” Aku
tersenyum manis padanya.
“Terimakasih...”
Lanjutku setengah berbisik.
“Apa kau mengatakan
sesuatu, Sakura?”
“Ah tidak. Ayo cepat
kita pergi.” Aku langsung mengambil gelas minumanku dan berjalan mendahuluinya.
“Hei tunggu!”
Naruto berteriak.
Ah, ternyata memang
menyenangkan seperti ini...
Sayonara
Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume nado nai wa
Donna ni kirei na akari tomoshitemo
Kagami no mae tachidomaru
Seamat tinggal.
Aku ingin
mengatakan hal itu padamu. Tapi kenapa rasanya malah sedih seperti ini?
Lihatlah, saat aku
mulai berusaha melupakanmu, mimpi yang indah itu malah tidak ada. Rasanya malah
semakin sakit. Aku terus terbayang wajahmu.
Kenapa aku tidak
mampu melupakanmu? Apa kekuranganku? Aku sudah berusaha, demi Naruto, demi
mimpiku.
Tapi bagaimanapun
aku mencoba, aku selalu berhenti di tempat yang sama. Seperti berhenti di depan
cermin. Melihat diriku sendiri. Tidak berjalan kemanapun. Sebegitukan aku
mencintaimu? Kenapa kau tidak menyadarinya?
Jishin nante nai no
Kitto dare mo onaji hazu
Anata no yokogao
Omoi dashiteita no
Aku tidak memiliki
kepercayaan diri untuk terus berjalan maju sambil berusaha melupakanmu. Aku tau
bahwa semua orang pasti merasakan hal yang sama sepertiku. Tapi aku takut aku
tidak bisa melakukannya, tidak bisa melupakanmu.
Ah. Aku teringat
kembali pada dirimu. Wajahmu, senyummu, sikapmu yang dingin itu.
Aku benar-benar
tidak bisa melupakanmu. Apa yang harus kulakukan? Apa aku akan mengecewakan
Naruto lagi untuk kesekian kalinya?
Aku benar-benar
bodoh... aku bahkan tidak tau apa yang harus kulakukan. Tapi aku harus membuat
keputusan bukan? Aku harus memilih.
“Hhh...” Aku
tersenyum ke arah Naruto yang terus mencoba menyusulku dari belakang.
“Larimu cepat
sekali sih, Sakura?!” Naruto berteriak
kesal.
“Hahaha.” Aku
berhenti berlari dan tertawa mendengar kata-katanya, khas sekali dari seorang
Naruto.
“Ng?” Naruto
berhenti. Wajahnya menunjukkan ekspresi bingung sambil terus melihatiku.
Ya. Aku sudah
membuat keputusan.
Sampai kapanpun
tanpa melupakanmu, aku akan berusaha mencari kelanjutan mimpi ini. Aku harap
kau juga akan melakukan hal yang sama, melanjutkan mimpimu dan tanpa
melupakanku, malupakan kami, Sasuke...
“Cepatlah..” Aku
kembali berlari. Menjalani hidupku kembali.
Itsumade mo
Anata o wasurerarenai mama
Yume no tsudzuki wo sagashita
Kowai mono nante naku nare nain da
Atashi ni mo wakattekita wa
Utsumuide rarenai desho?
~ The End ~
a/n : Akhirnya selese,
Songfict pertamaku. Fanfict pertamaku, dan fanfict oneshoot pertamaku. Gaje? Ah
saya sudah tau kok, maaf (“_ _) *plakk
Btw ff ini baru ku post pertama di Blog ini
:3
Mohon reviewnya dari reader-tachi sekalian
:D
Arigatou~ Salam Otaku ^D^)/
Lafina, 21-12-2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar